top of page

SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur Gelar Seminar & Workshop Anti-Bullying: Membangun Sekolah Ramah dan Berkarakter Islami

sehari yang lalu

Bacaan 3 menit

0

0


Dalam upaya membentuk karakter peserta didik yang beradab dan berempati, SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur mengadakan kegiatan Seminar & Workshop Anti-Bullying dengan tema “Stop Bullying: Membangun Sekolah Ramah dan Berkarakter Islami” pada tanggal 22–23 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta berlandaskan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Seminar ini diikuti oleh seluruh murid, guru, dan tenaga kependidikan SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur. Melalui sesi interaktif dan pelatihan yang inspiratif, peserta diajak untuk memahami lebih dalam mengenai bahaya perilaku perundungan (bullying) serta bagaimana cara mencegah dan menanganinya secara bijak.



Meningkatkan Kesadaran dan Empati Murid Melalui Seminar Anti Bullying


Bullying merupakan salah satu tantangan besar di dunia pendidikan modern. Untuk itu, SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur menilai pentingnya edukasi yang menyentuh sisi emosional dan spiritual murid agar tumbuh rasa empati dan tanggung jawab sosial. Dalam kegiatan ini, para narasumber menyampaikan berbagai materi penting, di antaranya:

  • Pemahaman tentang jenis-jenis bullying baik verbal, fisik, sosial, maupun digital.

  • Dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan pada korban dan pelaku.

  • Peran murid dan guru sebagai agen perubahan dalam menciptakan budaya sekolah yang saling menghargai.

Selain itu, peserta juga diberikan wawasan tentang bagaimana Islam mengajarkan kasih sayang, adab dalam berinteraksi, serta tanggung jawab menjaga kehormatan sesama muslim. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan penting dalam upaya mewujudkan sekolah yang berkarakter Islami dan berempati tinggi.



Membangun Sekolah yang Ramah dan Islami


Kegiatan seminar ini tidak hanya bersifat penyuluhan, tetapi juga praktik nyata melalui workshop interaktif. Peserta diajak melakukan simulasi kasus, berdiskusi kelompok, dan menciptakan ide kampanye positif bertema anti-bullying. Melalui pendekatan ini, diharapkan setiap murid mampu memahami situasi dari berbagai perspektif, korban, pelaku, dan saksi  sehingga terbentuk kesadaran kolektif untuk menolak segala bentuk kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.

Guru dan tenaga pendidik pun mendapatkan pelatihan tentang strategi deteksi dini terhadap kasus perundungan di sekolah, serta pendekatan yang tepat untuk menangani murid dengan empati dan bimbingan akhlak Islami. Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah bagaimana seluruh warga sekolah dapat bersama-sama menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sekadar pengamat.



Menanamkan Karakter dan Kepemimpinan Positif


SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur percaya bahwa membangun karakter murid berarti menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab moral. Melalui kegiatan Anti-Bullying ini, diharapkan murid dapat menjadi pribadi yang berani menyuarakan kebenaran, menghargai perbedaan, dan membantu teman yang membutuhkan. Dengan bimbingan guru dan pendekatan berbasis nilai Islam, setiap murid diharapkan mampu menjadi role model dalam menebarkan kebaikan di lingkungan sekolah dan masyarakat.



Komitmen Sekolah terhadap Lingkungan Positif


Kepala sekolah menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini mulai dari panitia, guru, narasumber, hingga murid yang berpartisipasi aktif. Beliau menegaskan bahwa program ini akan menjadi agenda rutin sekolah untuk memastikan seluruh warga SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur memahami pentingnya nilai empati, persaudaraan, dan adab dalam kehidupan sehari-hari.

“Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat membentuk karakter. Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan saling menghormati, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang kami junjung,” ujarnya.





Seminar dan Workshop Anti-Bullying ini menjadi langkah nyata SMA Islam Al Azhar 33 Jatimakmur dalam membangun budaya sekolah yang positif dan Islami. Dengan pendekatan edukatif dan spiritual, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan bahaya perundungan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai empati, adab, dan kasih sayang antar murid.


Sekolah terus berkomitmen untuk melahirkan generasi berakhlak mulia yang mampu menjadi agen perubahan menuju lingkungan pendidikan yang penuh kedamaian dan saling menghargai. 🌿✨


Postingan Terkait

Komentar

Bagikan Pemikiran AndaJadilah yang pertama menulis komentar.
bottom of page